Frasa adalah kesatuan yang terdiri atas dua kata atau lebih yang masing-masing mempertahankan makna dasar katanya. Sebuah frasa mempunyai suatu unsur inti atau pusat, sedangkan unsur lain disebut penjelas. Contoh: petani muda, tepi sawah, dan lereng gunung. Kata petani, tepi dan lereng adalah unsur inti sedangkan muda, sawah, dan gunung disebut penjelas.          Penggolongan Frasa atau Kelompok Kata
Penggolongan frasa berdasarkan kelompok kata dapat dibedakan menjadi dua.
1. Frasa Endosentris
a. Frasa endosentris atributif terdiri atas inti dan penjelas.
Contoh:
Pelaku peledakan / sedang tersenyum
       inti penjelas / penjelas inti
Frasa pelaku peledakan disebut juga frasa atribut berimbuhan karena penjelasnya merupakan kata berimbuhan.
Contoh:
Masyarakat Indonesia / sangat mengecam/ tragedi berdarah tersebut.
            inti penjelas / penjelas inti          / inti penjelas
Tragedi berdarah disebut atribut berimbuhan karena penjelasnya merupakan kata yang berimbuhan.
b. Frasa endosentris koordinatif adalah frasa yang unsur pembentuknya merupakan kata yang sederajat kedudukannya.
Contoh:
Mereka menangis dan meratapi nasibnya.
c. Frasa endosentris apositif bersifat keterangan yang ditambahkan atau diselipkan.
Contoh:
Pak Andi, camat kami, sedang menghadiri pertemuan.
2. Frasa Eksosentris
Bila gabungan tersebut berlainan kelasnya dari unsur yang membentuknya. Kedua gabungan kata tersebut tidak dapat dipisahkan karena merupakan satu kesatuan.
Contoh :
- Ia pergi ke Bandung bersama ayah.
- Ia pergi ke sekolah tanpa pamit kepada ayah.
- Ia bekerja sebagai guru.                                                                                                                                 Penggolongan Frasa Berdasarkan Kelas Kata
Selain klasifikasi berdasarkan inti atau pusat, frasa juga dapat dibedakan berdasarkan kelas kata yang menjadi inti frasa tersebut.
1. Frasa Nominal, inti frasanya adalah kata benda.
Contoh: rumah besar, pengetahuan umum, dan guru baru.
2. Frasa Verbal, inti frasanya adalah kata kerja.
Contoh: bertanam sayur, menerima tamu, dan membaca berita.
3. Frasa Adjektival, bila inti frasanya ber-bentuk kata sifat.
Contoh: sangat tinggi, sangat menakjubkan, dan cantik sekali.
4. Frasa Preposisional, bila intinya di bawah pengaruh sebuah preposisi.
Contoh: dengan senjata tajam, ke sekolah, bagi ayah saya, dan dari pasar.                                                                        Selain contoh di atas, frasa juga dapat dibedakan atas:
1. Frasa setara, bila kedudukan kata-katanya sederajat.
Contoh: ayah ibu, kakak adik, dan suami istri.
2. Frasa bertingkat, bila gabungan kata itu ada yang menjadi inti.
Contoh: rumah itu, petani muda, dan sangat nakal.
Berikut ini frasa Nominal yang diperluas.
1. Diperluas dengan meletakkan kata penggolong di depannya.
Contoh: lima ekor ayam, beberapa butir telur, dan sepucuk surat.
2. Diperluas dengan kata penunjuk ini atau itu.
Contoh: baju merah itu, rumah mewah ini, dan mobil bagus ini.
3. Diperluas dengan kata yang.
Contoh:
- Orang yang malas itu akhirnya kehilangan pekerjaan.
- Celana dia yang kuning dibeli di Singapura.
4. Diperluas dengan menambahkan aposisi.
Contoh:
- Indonesia, negara yang kita cintai, sedang dilanda musibah.

rosita dewi
24/7/2013 12:12:23 pm

infonya sangat bermanfaat, terima kasih

Reply
20/11/2016 05:37:58 pm

Sangat bermanfaat , thanks

Reply
26/5/2017 04:51:18 pm

info yang berguna bagi kami ucap syukur

Reply



Leave a Reply.