Dalam materi ini, Anda diharapkan dapat menemukan kalimat yang mengandung gagasan utama pada paragraf. Anda pun diharapkan dapat menemukan kalimat penjelas yang mengandung gagasan utama. Pada akhirnya, Anda dapat menemukan ciri paragraf induktif dan induktif. Selanjutnya, Anda diharapkan dapat mengidentifikasi paragraf induktif dan deduktif. Untuk mendukung pelajaran ini, Anda hendaknya dapat menerapkan frase nominal dalam penulisan paragraf induktif dan deduktif.                                                                                                                                                                                                                               Pada bagian A, Anda telah membaca teks yang berisi masalah sikap agresif pada remaja dan psikologi belajar. Dalam teks tersebut, Anda menemukan beberapa paragraf yang memuat kesatuan kalimat utama dan kalimat penjelas. Contohnya dalam penjelasan berikut.                                                                                                                                                                                                       Kalimat utama:
             Sistem otak yang tidak terlibat dalam agresi ternyata dapat memperkuat atau menghambat sirkuit neural yang mengendalikan agresi.
            Kalimat penjelas:
     1. Pada hewan sederhana, marah dapat dihambat atau ditingkatkan dengan merangsang sistem limbik (daerah yang menimbulkan kenikmatan pada manusia) sehingga muncul hubungan timbal balik antara kenikmatan dan kekejaman.
      2. Orang yang berorientasi pada kenikmatan akan sedikit melakukan agresi, sedangkan orang yang tidak pernah
mengalami kesenangan, kegembiraan, atau santai cenderung  untuk melakukan kekejaman dan penghancuran (agresi).
      3. Keinginan yang kuat untuk menghancurkan disebabkan oleh ketidakmampuan untuk menikmati sesuatu hal yang disebabkan cedera otak karena kurang rangsangan sewaktu bayi.
            Kalimat-kalimat yang ada dalam paragraf tersebut tergabung dalam kelompok yang saling berhubungan sejalan dengan pikiran utama paragraf. Kalimat utama dari paragraf tersebut adalah    hubungan pengaruh otak dan sikap agresi.
             Dari contoh tersebut, dapat disimpulkan bahwa paragraf merupakan sekelompok kalimat yang saling berhubungan dan bersamasama menjelaskan satu inti buah pikiran. Dalam hal ini, kesatuan tersebut mendukung buah pikiran yang lebih besar.
Paragraf dapat dikelompokkan menjadi beberapa jenis. Jenis berdasarkan letak kalimat utama terdiri atas paragraf deduktif dan
paragraf induktif.
                      1. Paragraf Deduktif
Perhatikan contoh paragraf berikut.

Frustrasi terjadi jika seseorang terhalang oleh suatu hal dalam mencapai tujuan, kebutuhan, keinginan, pengharapan, atau tindakan tertentu. Agresi merupakan salah satu cara berespons terhadap frustrasi. Remaja miskin yang nakal adalah akibat dari frustrasi yang berhubungan dengan banyaknya waktu menganggur, keuangan yang pas-pasan, dan adanya kebutuhan
yang harus segera terpenuhi tetapi sulit sekali tercapai. Akibatnya, mereka menjadi mudah marah dan berperilaku agresif.
              Kalimat utama dalam kalimat ini terletak pada awal paragraf. Hal yang menjadi pikiran utama dalam paragraf tersebut adalah frustasi sebagai penyebab agresi. Kalimat-kalimat selanjutnya kemudian bertugas sebagai penjelas dengan mendukung kalimat pertama.
                     2. Paragraf Induktif
Perhatikan contoh paragraf berikut.

Faktor penyebab seperti yang dipaparkan, diharapkan dapat bermanfaat bagi para orangtua, pendidik, dan terutama para remaja sendiri dalam berperilaku dan mendidik generasi berikutnya agar lebih baik. Dengan demikian, aksi-aksi kekerasan baik dalam bentuk agresi verbal maupun agresi fisik dapat diminimalkan atau bahkan dihilangkan. Mungkin masih banyak faktor penyebab lainnya yang belum dibahas di sini. Akhirnya, kita setidaknya berharap bahwa faktor-faktor agresi patut diwaspadai.
                 Paragraf tersebut adalah paragraf yang kalimat utamanya berada pada bagian akhir. Biasanya, kalimat utama pada paragraf induktif menggunakan konjungsi penyimpul antarkalimat, seperti jadi, maka, dengan demikian, akhirnya, atau oleh karena itu. Akan tetapi, hal ini bukan hal yang mutlak sebab ada juga kalimat utama dalam paragraf induktif yang tidak perlu didahului konjungsi.






 
    Dalam karangan berbentuk eksposisi, sering ditemui uraian cara atau proses yang diakhiri dengan hasil yang didapatkan. Uraian proses biasanya menggunakan kata-kata hubung lalu, kemudian, berikutnya, selanjutnya, dan sebagainya yang menunjukkan adanya urutan waktu atau berlangsungnya suatu pekerjaan.

    Secara gramatikal, uraian proses ditandai oleh penggunaan bentukan kata dasar (nomina, verba, atau adjektiva) dengan imbuhan pe–an. Untukuraian hasil ditandai oleh akhiran –an yang dilekatkan pada kata dasar verba.

Contoh penanda proses:

- Pengevakuasian korban gempa di Kepulauan Nias berlangsung dua hari.
Pegevakuasian = pe–an + evakuasi (verba) -à proses mengevakuasi

- Pemutihan kepemilikan KTP di Kelurahan Manggarai merupakan kebijakan Lurah yang baru.
Pemutihan = pe–an + putih (adjektiva) -à proses memutihkan/membuat secara kolektif

- Bunga akan muncul setelah pemupukan yang intensif.
Pemupukan = pe–an + pupuk (nomina) -à proses memupuk/memberi pupuk.

Contoh penanda hasil:

- Mereka digrebek oleh polisi saat menghitung hasil rampokan di sebuah pematang sawah.
Rampokan = rampok (verba) + -an -à hasil merampok

- Ia menjual lukisannya hingga mencapai kisaran lima juta rupiah.
Lukisan = lukis (verba) + -an -à hasil melukis

- Pantauan penghitungan sementara pemilihan kepala daerah di Bekasi dimenangkan oleh pasangan Saadudin dan Ramli.
Pantauan = pantau (verba) + -an -à hasil memantau